Rabu, 09 Maret 2016

Ini Bantahan Bule Pengelola Pulau Cubadak

Pengelola resort Cubadak Paradiso Village, Pulau Cubadak, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, membantah pihaknya telah melakukan pengusiran terhadap wisatawan Indonesia, yang sedang mengambil gambar di pulau tersebut pada Jumat (10/10) lalu.
Dominique Murail, Direktur Utama Cubadak Paradiso Village menjelaskan, pihaknya hanya merasa terkecoh oleh pengambilan gambar untuk video dokumenter “Onde Mandeh” itu, yang diunggah ke situs YouTube pada Kamis (16/9) lalu.

“Orang tidak boleh datang ke tempat kami dan membuat video 'dokumenter' tanpa pemberitahuan yang jujur sebelumnya,” kata Dominique dalam rilis yang diterima Republika, Senin (20/10).
Ia mengaku, pihaknya hanya mendapat penjelasan bahwa yang datang mengambil gambar hanyalah pengunjung biasa. Namun, ternyata didapati adanya pengambilan gambar profesional untuk video dokumenter mengenai Pulau Cubadak di area resort.
Warga negara asing (WNA) itu juga mengeluhkan adanya wawancara terhadap penduduk lokal tentang resort yang dikelolanya itu. “Yang diwawancara sama sekali tidak kompeten tentang seluk-beluk resort kami. Akhirnya saya katakan, 'cukup, sekarang silakan pergi',” jelasnya.
Dominique juga mengeluhkan proses editing "Onde Mandeh”. Menurut dia, pengambilan gambar untuk video itu berlangsung di dua hari yang berbeda, tidak hanya pada 10 Oktober 2014 lalu. Dua hari kemudian yaitu pada 12 oKTOBER 2014, berlangsung lagi pengambilan gambar dengan mengikuti acara “Mandeh Joy Sailing 2014.” Acara tersebut diadakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Selatan.
“Mereka selesaikan 'dokumenter' dalam satu file supaya penonton mengira, video tersebut meliput satu cerita, yaitu 'Mandeh Joy Sailing 2014', dalam satu hari,” papar Dominique.
Ia menjelaskan tempat wisata yang dikelolanya terletak di bagian selatan Pulau Cubadak, Sumatera Barat. Luasnya 19 hektar dan mempunyai garis pantai sepanjang 400 meter. Dominique mengatakan pengunjung Pulau Cubadak yang hendak ke pantai di depan bungalo diminta untuk memohon izin ke pihak resort Cubadak Paradiso Village terlebih dahulu.

“Kalau tamu resort tidak begitu ramai, kami selalu setuju. Apalagi, kalau pengunjung meminta izin kepada kami dengan sopan,” terang Dominique.

Perizinan itu disebabkan pihaknya khawatir, para pengunjung Pulau Cubadak akan mengganggu kenyamanan tamu resort. Hal ini, Dominique menerangkan, sudah berlangsung selama 23 tahun. “Penduduk lokal bisa bersaksi,” kata Dominique.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar